Pembaca Menulis
Percikan Api pada Pesawat MA 60 Merpati
Jawapos, Selasa 17 Mei 2011
Percikan Api pada Pesawat MA 60 Merpati
Jawapos, Selasa 17 Mei 2011
Pada 14 Mei 2011, pukul 06.30, pesawat Merpati rute Kupang-Waingapu berangkat dari Kupang. Pesawat itu bertipe MA 60 dengan kode penerbangan MZ 687 (seperti tipe yang jatuh di Kaimana, Papua Barat). Saat pesawat berjalan hendak take off dari bandara Kupang, tiba-tiba keluar percikan api dari baling-baling sayap kanan pesawat. Sontak penumpang di kursi nomor 5 berteriak-teriak histeris sehingga semua penumpang mengetahui bahwa baling
baling terbakar.
Pesawat lantas batal take off dan berjalan kembali menuju bandara. Penumpang diturunkan, pesawat diperbaiki. Pihak Merpati mengatakan, peristiwa itu bukan percikan api, tetapi hanya percikan air karena sebelumnya baling-baling tersebut dicuci dengan air. Penumpang marah karena mereka benar-benar melihat bahwa itu api.
MANFRED SEBASTIAN,
baling terbakar.
Pesawat lantas batal take off dan berjalan kembali menuju bandara. Penumpang diturunkan, pesawat diperbaiki. Pihak Merpati mengatakan, peristiwa itu bukan percikan api, tetapi hanya percikan air karena sebelumnya baling-baling tersebut dicuci dengan air. Penumpang marah karena mereka benar-benar melihat bahwa itu api.
MANFRED SEBASTIAN,
direktur TX Travel Cabang Waingapu, NTT
Menanggapi tulisan Manfred Sebastian berjudul Percikan Api pada Pesawat MA-60 Merpati yang dimuat 17 Mei lalu, kami sampaikan klarifikasi kami. Posisi Merpati bernomor MZ687 bersiap menuju lintasan untuk rute penerbangan Kupang–Waingapu. Seluruh penumpang dinyatakan lengkap dan pintu kabin ditutup sempurna. Sesuai dengan prosedur ketika pilot melakukan start engine, saat itu juga ACM (air cooling machine) dimatikan. Sesaat setelah ACM dimatikan, keluar air (drain) melalui main landing gear bay sebelah kanan. Itu adalah air pengembunan dari sistem pendingin ruang kabin pesawat.
Penumpang yang duduk di sebelah kanan samping jendela berteriak ada api, kemudian berusaha keluar dari pesawat serta memengaruhi penumpang lain. Saat itu teknisi pesawat berusaha meyakinkan bahwa tetesan tersebut bukan bahan bakar, apalagi api, melainkan air. Dengan percikan air yang terpancar dan adanya sinar matahari pagi, telah terjadi pembiasan cahaya yang bersinar menyerupai api.
Akibat peristiwa itu, penerbangan tertunda, tapi dapat dilanjutkan untuk memenuhi jadwal penerbangan berikutnya. Kami sampaikan juga bahwa Saudara Manfred saat itu tidak berada dalam penerbangan. Dengan demikian, tulisan Saudara Manfred tidak didasarkan pada fakta yang dilihat langsung.
IMAM TURIDY,
Tanggapan PT Merpati
Jawapos, Jumat 20 Mei 2011
Respon Rate Media: 3 Days(Superb)
Menanggapi tulisan Manfred Sebastian berjudul Percikan Api pada Pesawat MA-60 Merpati yang dimuat 17 Mei lalu, kami sampaikan klarifikasi kami. Posisi Merpati bernomor MZ687 bersiap menuju lintasan untuk rute penerbangan Kupang–Waingapu. Seluruh penumpang dinyatakan lengkap dan pintu kabin ditutup sempurna. Sesuai dengan prosedur ketika pilot melakukan start engine, saat itu juga ACM (air cooling machine) dimatikan. Sesaat setelah ACM dimatikan, keluar air (drain) melalui main landing gear bay sebelah kanan. Itu adalah air pengembunan dari sistem pendingin ruang kabin pesawat.
Penumpang yang duduk di sebelah kanan samping jendela berteriak ada api, kemudian berusaha keluar dari pesawat serta memengaruhi penumpang lain. Saat itu teknisi pesawat berusaha meyakinkan bahwa tetesan tersebut bukan bahan bakar, apalagi api, melainkan air. Dengan percikan air yang terpancar dan adanya sinar matahari pagi, telah terjadi pembiasan cahaya yang bersinar menyerupai api.
Akibat peristiwa itu, penerbangan tertunda, tapi dapat dilanjutkan untuk memenuhi jadwal penerbangan berikutnya. Kami sampaikan juga bahwa Saudara Manfred saat itu tidak berada dalam penerbangan. Dengan demikian, tulisan Saudara Manfred tidak didasarkan pada fakta yang dilihat langsung.
IMAM TURIDY,
SVP Corsec and Legal PT Merpati Nusantara
0 komentar:
Posting Komentar