Sabtu, 10 Maret 2012

Strategi Pemasaran Samsung


By on 00.10



Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, Samsung masih dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi televisi dan microwave dengan harga murah. Bahkan saat krisis ekonomi yang melanda Asia termasuk Korea Selatan, Samsung hamper bangkrut. Namun sekarang Samsung adalah perusahaan paling dikenal dan paling dihormati oleh kalangan industri di seluruh dunia. Samsung termasuk dalam Top 20 brands versi majalah businessweek dan interbrand, melampaui peringkat rivalnya Sony. Samsung juga termasuk Top 20 Innovative Companies di dunia bersama-sama sejumlah merek terkemuka lainnya seperti Apple, Nokia, Toyota, GE, Microsoft, P&G, BMW, dan sebagainya. 

Samsung juga berkeinginan untuk berdiri sama tinggi dengan perusahaan-perusahaan dari Jepang. Pada tahun 2002, majalah Times pernah menulis bahwa Samsung pernah berkeinginan untuk menyalip Sony dalam masalah brand recognition pada tahun 2005. Sejak awal 2000-an ini, Samsung bukan lagi sekedar memproduksi versi murah dari sejumlah produk buatan jepang, terutama Sony. Samsung telah berhasil memproduksi produk-produk yang memang di butuhkan dan diinginkan konsumen. Pada tahun 2003, Samsung telah berhasil meraih market leadership pada sejumlah rangkaian produk digital consumer electronic. Antara lain pada perangkat telepon seluler, LCD display, flash memory, televise layar lebar, DRAM chips, MP3 player, DVD player, dan oven microwave. 

Pada tahun 2004, Samsung telah mendekati rival terdekatnya, Sony. Sebagai perusahaan consumer electronic terkemuka di dunia. Samsung bahkan telah menjadi produsen terkemuka dari berbagai perangkat digital, dan pada tahun 2005, berdasarkan laporan Koran New York Times, nilai saham Samsung menunjukan tren yang terus meningkat sejak tahun 2001 sampai akhir 2004, sementara saham Sony justru menunjukkan tren yang menurun. Akibatnya, kapitalisasi pasar Samsung pun cenderung meningkat, dan kapitalisasi pasar Sony sebaliknya. Paling tidak dari peristiwa Samsung yang dapat mengejar Sony, dapat ditarik pelajaran yang sangat berharga, yaitu dalam hal transformasi, branding, dan inovasi. 

Dalam hal transformasi Samsung berhasil melakukan corporate turnaround pada akhir tahun 1999, setelah sesaat krisis ekonomi asia mulai reda. Samsung berhasil melakukan restrukturisasi keuangan, focus pada masalah profit atau cashflow dengan lebih mementingkan masalah profit dari pada pangsa pasar atau angka-angka produksi dan ekspor, melakukan perampingan organisasi dan proses(streamlining), dan diversifikasi produk. 

Transformasi ini juga terjadi pada masalah budaya perusahaan. Vice chairman dan CEO Samsung, jong-yong yun , telah menciptakan budaya paranoid. Ia berhasil menciptakan sense of crisis untuk mendorong perubahan. Ia bahkan berpendapat, jika segala sesuatunya berjalan dengan lancer, maka pasti ada yang salah. 

Sementara dalam soal branding, Samsung mati-matian berupaya mempopulerkan brandnya dan meningkatkan brand equitynya, sehingga tidak dipersepsikan lagi sebagai produk yang sekedar murah namun kualitasnya diragukan. Salah satu kampanye Samsung yang tekenal adalah. “Samsung DigitALL” ini salah satu kampanye branding yang dilakukan Samsung agar brand Samsung diasosiasikan dengan segala produk digital. 

Dalam soal branding, Samsung mensponsori sejumlah even olah raga, termasuk olimpiade. Masih dalam soal sponsorship ini, Samsung juga bekerja sama dengan tim Chelsea. Sementara dalam masalah inovasi, ada enam hal yang dilakukan Samsung, yaitu : inovasi produk, inovasi teknologi, inovasi pemasaran, inovasi biaya, inovasi manajemen global, dan inovasi budaya organisasi. Keenam inovasi ini dilakukan secara sinergis sehingga mampu menciptakan produk yang unggul dan diterima konsumen. 

Bagaimana Dengan Strategi Pemasaran Samsung di Indonesia? 

Strategi pemasaran global sangat diperlukan dalam perdagangan internasional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan suatu negara, dan membuat produk yang dihasilkan dapat diterima dan banyak digemari oleh konsumen negara lain. Strategi pemasaran global pada prinsipnya sama dengan strategi pemasaran pada umumnya, namun cakupannya lebih luas karena skala internasional, dan konsumen yang mencakup masyarakat dunia. Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, kebijakan negara untuk perdagangan, serta hubungan antar negara yang melakukan perdagangan tersebut, tentunya tidak lupa diperhatikan. 

Indonesia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Korea Selatan sejak tahun 60-an. Kerjasama ke dua negara ini banyak berlangsung dalam bidang perekonomian dan perdagangan. Indonesia banyak mengekspor barang ke Korea Selatan. Dan Korea Selatan juga mengekspor barang ke Indonesia terutama produk industri berat berbasis teknologi, seperti elektronika. Produk Korea Selatan yang diimpor oleh Indonesia, disebarluaskan dengan berbagai strategi pemasaran. 

Secara umum, strategi pemasaran Samsung untuk memasarkan produk adalah dengan strategi yang didasarkan pada differensiasi produk, dan penentuan posisi pasar yang tepat dan terarah, membuka perusahaan anak di negara yang bersangkutan serta dengan menggunakan sole agent importer. Secara spesifik, strategi pemasaran bergantung kepada perusahaan anak di masing-masing negara. P.T Samsung Electronics Indonesia merupakan perusahaan anak di Indonesia, yang juga menggunakan soleagent importer. 

Produk Samsung diimpor langsung dari Korea Selatan, dan kemudian disebarluaskan di Indonesia dengan strategi penentuan posisi pasar dan bauran pemasaran, yang didasarkan pada strategi differensiasi produk. Produk yang inovatif, harga yang seragam, dan sesuai dengan produk yang dipasarkan, saluran distribusi dengan dua agen besar, promosi dengan above the line dan bellow the line, serta pelayanan yang memuaskan, membuat produk Samsung diminati oleh banyak masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya penjualan produk Samsung dari tahun ke tahun

About Syed Faizan Ali

Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.

1 komentar: