Pembaca Menulis
Bayar Lancar, Dapat Teror
Jawapos, Kamis 7 Juli 2011
Ibu saya menjadi korban caci maki debt collector kartu kredit Bank Mandiri. Dia dijadikan senjata untuk memancing emosi saya agar membayar sejumlah tagihan yang selama ini saya bayar tiap bulan dan berlangsung lancar. Saya pun melunasi sesuai dengan jumlah yang dipernyataan. Suatu hari saya diteror di kantor. Atasan dan teman-teman kantor di caci maki sehingga kantor seperti pasar ayam. Saya telah dipermalukan dan dijadikan pesakitan. Begitu juga di rumah. Makian dan kata-kata kotor layaknya preman pasar bahkan sampai ke tetangga.
Kepada Bank Indonesia, tolong segera dibuatkan undang-undang yang melindungi nasabah kartu kredit dan aturan-aturan mengenai tagihan yang dilakukan debt collector sehingga aparat bisa bekerja dan menangkap mereka. Sebab, selama ini kita berhadapan dengan setan yang ada suaranya tetapi tak tampak mukanya
Maya Ratna
Jl A Yani 18 Malang
0 komentar:
Posting Komentar